0 Comment

Kisah Sahabat Muadz bin Jabal
Ilustrasi: Sahabat Muadz bin Jabal

Beliau adalah seorang sahabat dari kalangan Anshar suku Khazraj. Salah satu dari empat sahabat yang di sebut sebagai pakar al-Quran, sebagaimana sabda Rasulullah: “Pelajarilah al-Quran dari empat orang; yaitu Ibnu Mas’ud, Ubay bin Ka’ab, Mu’adz bin Jabal dan Salim (bekas budak Abi Hudzaifah)”.
Sahabat Muadz bin Jabal adalah seorang pemuda yang memiliki keelokan wajah dan kemuliaan akhlak. Sebagian sejarawan menyebutkan bahwa beliau berasal dari kalangan Bani Salamah, menjadi Muslim saat peristiwa Baiatul Aqabah pada umur 18 tahun.
Dalam ajaran Islam, semua orang memiliki hak dan derajat yang sama, tidak ada sistem kasta dalam Islam. Penilaian utama mengenai kedudukan seseorang hanya ditinjau dari sisi ketakwaan. Dari sini, Islam mampu menyatukan seluruh lapisan masyarakat yang memiliki keanekaragaman suku dan kabilah. Dalam hal ini, Rasulullah membentuk ikatan persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Di Madinah, sahabat Muadz bin Jabal di persaudarakan dengan Abdullah bin Mas’ud.
Semenjak masuk Islam, beliau selalu mengabdikan dirinya secara penuh di jalan Allah. Hal ini terbukti dari keaktifan beliau dalam mengikuti perang Badar, Uhud, dan berbagai peperangan lainnya. Di samping itu, beliau dikenal sebagai sahabat yang alim dan termasuk dari para sahabat Anshar yang pernah berfatwa di masa Rasulullah.
Baca Juga "Sahabat Nabi sebagai Komunitas Terbaik"
Fakta sejarah mencatat bahwa beberapa sahabat yang pernah berfatwa di masa Nabi dari kalangan Muhajirin adalah Umar bin Khaththab, Utsman bin ‘Affan dan ‘Ali bin Abi Thalib. Sedangkan dari kalangan Anshar adalah Ubay bin Ka’ab, Mu’adz bin Jabal, dan Zaid bin Tsabit.
Kredibilitas keilmuan beliau juga pernah di akui oleh Rasulullah dalam sabdanya: “...Orang yang paling alim mengenai halal dan haram adalah Mu’adz bin Jabal...”. Karena itulah sahabat Mu’adz menjadi salah satu delegasi Rasulullah untuk wilayah Yaman. sahabat Muadz bin Jabal diutus ke Yaman sebagai pengajar al-Quran dan syariat Islam, serta menjadi pemutus permasalahan jika terjadi permasalahan. Beliau baru pulang dari Yaman setelah wafatnya Rasulullah.
Pada masa pemerintahan Sayyidina Umar, sahabat Mu’adz bin Jabal diangkat sebagai pengganti Abu Ubaidah yang saat itu menjabat gubernur Syam. Tapi tak berapa lama beliau terserang wabah penyakit menular yang menyebabkan kewafatannya. kematian sahabat Muadz bin Jabal terjadi di tahun 18 H di wilayah Yordania pada usia 38 tahun.

Rep: Binkhozin
Penulis: M. Zaki Ghufron

Posting Komentar

 
Top