4 Comment
Walimah Haji
Haji adalah Salah Satu Nikmat yang Harus Disyukuri

Saat ini kita telah memasuki asyhur al-Haj (bulan-bulan haji), kita pasti akan banyak mendapati tetangga atau saudara kita yang diberi oleh nikmat Allah untuk menyempurnakan tiang agamanya; menunaikan rukun Islam kelima; haji. Umumnya, mereka yang dikaruniai nikmat itu akan mengadakan walimah haji (selamatan), baik sebelum pemberangkatan maupun sesudahnya.

Walimah al-Haj (walimah haji) yang banyak disebut dalam kutub at-turats adalah walimah yang diadakan setelah jamaah haji pulang dari tanah suci. Walimah haji ini masuk dalam cakupan walimah yang disunahkan karena datang dari perjalanan. 

Walimah ini memiliki dalil hukum yang kuat, yaitu hadis Nabi Muhammad SAW. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dari Shahabat Jabir RA.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ نَحَرَ جَزُورًا أَوْ بَقَرَةً

“Rasulullah ketika sampai di Madinah, beliau (mengadakan walimah dengan) menyembelih unta atau (menurut satu riwayat) sapi.” (HR. al-Bukhari)

Hadis ini tidak bisa diingkari kesahihannya. Pasalnya, Imam Bukhari memang terkenal sangat ketat menyeleksi hadis dan tidak sembarangan memasukkan hadis di dalam kitab shahihnya.

Di sebagian daerah walimah haji juga ada yang diadakan sebelum atau menjelang keberangkatan calon jamaah haji. Secara dalil, kita mungkin akan kesulitan menemukan dalil yang secara sharih menjelaskan walimah yang ini. Namun secara esensi, walimah tersebut tujuannya sama dengan walimah haji yang pertama, yaitu tasyakkuran. 

Kalau yang pertama adalah sebagai bentuk syukur atas keselamatan yang telah Allah limpahkan kepada keluarga mereka. Yang kedua, sebagai bentuk syukur atas kemampuan untuk melunasi ONH (ongkos naik haji) dan syukur atas kemampuan finansial yang dikaruniakan Allah. Tentu hal itu merupakan perbuatan yang sangat baik. Terlebih, isi dari walimah tersebut semuanya berupa hal-hal yang disyariatkan, seperti sedekah, membaca ayat-ayat suci al-Quran, salawat, dan juga doa keselamatan. Lagi pula sedekah memang disyariatkan li daf’i al-bala’ (menolak bencana). Jadi diharapkan dengan bersedekah menjelang keberangkatan jamaah haji yang hendak menuju ke tanah suci diberi keselamatan oleh Allah, dan dihindarkan dari segala macam musibah hingga kembali ke tanah air.

Namun alangkah lebih baiknya kalau keduanya digabungkan, artinya walimah haji selain diadakan menjelang pemberangkatan—sebagaimana yang sudah mentradisi—juga diadakan sepulang jamaah haji dari tanah suci. Selain untuk ittiba’ sunah Nabi, juga menjadi kesempatan meminta doa dari jamaah haji yang kepulangannya diiringi para malaikat. Wallahu A’lam.

Mustafid Ibnu Khozin | Tauiyah
Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

  1. Confira também esse estudo para o seu crescimento espiritiual:
    http://domingosalves.online/estudos-biblicos/estudo-biblico-sobre-fe/

    BalasHapus
  2. good work, Excellent article , well done

    BalasHapus
  3. Eid is a very big festival of Islamic religion, which comes after the end of Ramadan, I loved your post very much.
    Thanks for sharing this post with us
    Bismillahirrahmanirrahim Ki Ahmiyat | बिस्मिल्लाह हिर्रहमा निर्रहीम इन हिंदी

    BalasHapus

 
Top