0 Comment

Kamis, 10 Muharram 1440 H

Ada dua nikmat yang sering kali dilupakan oleh manusia; nikmat sehat dan sempat. seseorang terkadang baru bisa benar-benar merasakan kedua nikmat itu setelah kehilangannya. Seseorang baru akan bisa benar-benar merasakan nikmatnya sempat (waktu) setelah dia kehilangan kesempatan. Sama dengan yang terjadi di diriku, aku merasa bahwa lebih nikmat hidupku yang dulu; yang punya waktu duduk bercengkerama dengan lembaran kitab-kitab turats, walaupun kadang sampai tertidur bersamanya, hehe :D tapi jujur, itu nikmat.
hidupku sekarang tidak lagi seperti dulu. 1x20 Jam dan 21x7 hari hidupku penuh. penuh dengan kesibukan ini dan itu. satu pekerjaan belum selesai, datang pekerjaan baru dan terus begitu. aku benar-benar bisa beristirahat setelah pukul 12 malam. Saat itu hanya ku gunakan untuk duduk dan bercengkerama dengan buku hingga kantukku datang kadang sampai jam 2 WIS, dan baru saat itu ku beristirahat.
Hari-hariku dipenuhi dengan berbagai kesibukan, dan ini jujur bukan buk-mesibuk (istilah madura). tapi kesibukanku adalah dengan karya. berkarya dan memberi warna. dan harapku, semoga sibuk ini menjadi sibuk yang berarti, sibuk yang berkah dan bisa memberi makna. seperti tujuan hidupku (ifadah) atau memberi manfaat pada orang lain. Aamiin.

Mustafid = Sang Pencari Faedah

Posting Komentar

 
Top