Hijab bagi kaum muslimah adalah harga mati menuju Islam yang paripurna. Namun bukan berarti setiap muslimah berjilbab adalah wanita sempurna, tapi untuk menjadi sempurna, muslimah wajib berjilbab.
Ada sebagian muslimah berjilbab merasa minder
dengan tampilannya yang agak beda dengan kebanyakan wanita. Jilbab sering
dianggap sebagai pakaian yang mempersulit ruang gerak mereka. Padahal, dengan berjilbab
seharusnya mereka bisa tampil lebih percaya diri, bahwa dirinya adalah wanita
yang taat, lebih mementingkan ridla Allah swt. dari pada simpati sesaat.
Keutamaan Hijab
Mengenai tentang keutamaan hijab, itu
sangatlah banyak, yang tak mungkin penulis sebutkan semua. Di sini penulis hanya
ingin menampilkan beberapa hal saja, yang perlu diketahui para muslimah.
Pertama, Jilbab merupakan syari’at yang telah ditetapkan bagi para
muslimah. Mengenakannya adalah suatu bukti ketaatannya kepada Allah swt. dan Rasul-Nya. Dalam kitab suci al-Quran Allah swt. berfirman yang artinya, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang
mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya
Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS al-Ahzâb [33]: 36)
Kedua, Sebagai pelindung dan kesucian diri. Dengan berjilbab, seorang
wanita akan lebih mudah diketahui kalau dirinya adalah muslimah taat, serta
tidak gampang diganggu (QS. al-Ahzab [33] 59). Dengan artian, ia akan kelihatan
lebih berwibawa daripada mereka yang tidak mengenakannya, asalkan penggunaannya
sesuai dengan atuaran syari’at dan ditopang dengan akhlâq al-karîmah.
Baca juga: Agar Tak Seperti Orang Jahiliyah
Ketiga, Allah swt. berfirman, “Apabila
kalian bermaksud menanyakan suatu keperluan kepada istri-istri nabi, maka
bertanyalah pada mereka dari balik tabir, karena hal itu akan lebih dapat
menjaga kesucian hati mereka dan hati kalian sendiri dari godaan setan”.
(QS. Al-Ahzâb [33]: 53). Jadi ayat ini juga mengisyaratkan, bahwa hijab juga menjadi
sarana yang dapat menyucikan hati.
Keempat, Sebagai simbol adanya keimanan
dalam hati. Allah swt. berfirman, “Katakan
juga, wahai Muhammad, kepada wanita-wanita mukmin, sesungguhnya mereka
diperintahkan untuk menahan pandangan terhadap sesuatu yang dilarang,
memelihara kemaluan dengan cara menutupnya, tidak melakukan hubungan secara
tidak sah, dan tidak menampakkan keindahan tubuh dan perhiasan yang dapat
menggoda laki-laki, seperti dada, lengan, dan leher, kecuali yang terlihat
tanpa maksud untuk ditampak-tampakkan, seperti wajah dan tangan. Mintalah dari
mereka, wahai Nabi, agar menutup bagian-bagian baju yang terbuka, seperti leher
dan dada. Yaitu menutupnya dengan penutup kepala. Juga mintalah mereka agar
tidak menampakkan keindahan-keindahan tubuh mereka, kecuali kepada suami mereka
dan kaum kerabat yang haram untuk dinikahi selama- lamanya, seperti ayah,
kakek, anak kandung, anak tiri, saudara kandung atau keponakan” (QS. An-Nûr
[15]: 31).
Kiranya jelas, dari pemaparan di atas tentang
berbagi hal yang terkait dengan pakaian wajib muslimah; jilbab. Dan sepatutnya,
sebagai muslimah yang taat, tidak bertingkah dan berhias hanya untuk mencari
perhatian laki-laki lain padanya. Hendaknyalah berprilaku dengan etika yang
benar, agar dapat meraih kebahagiaan dunia-akhirat.
Walhasil, kenakanlah jilbab semata-mata atas dorongan
ibadah dan taat kepada Allah swt., sehingga semuanya dapat dilakukan tanpa
terasa menjadi beban. Dengan artian, jilbab bukan sekadar penutup aurat dan
tubuh seorang muslimah. Lebih dari itu, jilbab juga sebagai pelindung dari
prilaku dan perangai yang buruk. Ihdinâsshirâthal mustaqîm.
Mantul Saudara!!..
BalasHapusLanjutkan karyamu!