1 Comment


Hijab bagi kaum muslimah adalah harga mati menuju Islam yang paripurna. Namun bukan berarti setiap muslimah berjilbab adalah wanita sempurna, tapi untuk menjadi sempurna, muslimah wajib berjilbab.
Ada sebagian muslimah berjilbab merasa minder dengan tampilannya yang agak beda dengan kebanyakan wanita. Jilbab sering dianggap sebagai pakaian yang mempersulit ruang gerak mereka. Padahal, dengan berjilbab seharusnya mereka bisa tampil lebih percaya diri, bahwa dirinya adalah wanita yang taat, lebih mementingkan ridla Allah swt. dari pada simpati sesaat.

Keutamaan Hijab
         Mengenai tentang keutamaan hijab, itu sangatlah banyak, yang tak mungkin penulis sebutkan semua. Di sini penulis hanya ingin menampilkan beberapa hal saja, yang perlu diketahui para muslimah.
Pertama, Jilbab merupakan syari’at yang telah ditetapkan bagi para muslimah. Mengenakannya adalah suatu bukti ketaatannya kepada Allah swt. dan Rasul-Nya. Dalam kitab suci al-Quran Allah swt. berfirman yang artinya, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS al-Ahzâb [33]: 36)
Kedua, Sebagai pelindung dan kesucian diri. Dengan berjilbab, seorang wanita akan lebih mudah diketahui kalau dirinya adalah muslimah taat, serta tidak gampang diganggu (QS. al-Ahzab [33] 59). Dengan artian, ia akan kelihatan lebih berwibawa daripada mereka yang tidak mengenakannya, asalkan penggunaannya sesuai dengan atuaran syari’at dan ditopang dengan akhlâq al-karîmah.
Baca juga: Agar Tak Seperti Orang Jahiliyah 
Ketiga, Allah swt. berfirman, “Apabila kalian bermaksud menanyakan suatu keperluan kepada istri-istri nabi, maka bertanyalah pada mereka dari balik tabir, karena hal itu akan lebih dapat menjaga kesucian hati mereka dan hati kalian sendiri dari godaan setan. (QS. Al-Ahzâb [33]: 53). Jadi ayat ini juga mengisyaratkan, bahwa hijab juga menjadi sarana yang dapat menyucikan hati.
Keempat,  Sebagai simbol adanya keimanan dalam hati. Allah swt. berfirman, “Katakan juga, wahai Muhammad, kepada wanita-wanita mukmin, sesungguhnya mereka diperintahkan untuk menahan pandangan terhadap sesuatu yang dilarang, memelihara kemaluan dengan cara menutupnya, tidak melakukan hubungan secara tidak sah, dan tidak menampakkan keindahan tubuh dan perhiasan yang dapat menggoda laki-laki, seperti dada, lengan, dan leher, kecuali yang terlihat tanpa maksud untuk ditampak-tampakkan, seperti wajah dan tangan. Mintalah dari mereka, wahai Nabi, agar menutup bagian-bagian baju yang terbuka, seperti leher dan dada. Yaitu menutupnya dengan penutup kepala. Juga mintalah mereka agar tidak menampakkan keindahan-keindahan tubuh mereka, kecuali kepada suami mereka dan kaum kerabat yang haram untuk dinikahi selama- lamanya, seperti ayah, kakek, anak kandung, anak tiri, saudara kandung atau keponakan” (QS. An-Nûr [15]: 31).
Kiranya jelas, dari pemaparan di atas tentang berbagi hal yang terkait dengan pakaian wajib muslimah; jilbab. Dan sepatutnya, sebagai muslimah yang taat, tidak bertingkah dan berhias hanya untuk mencari perhatian laki-laki lain padanya. Hendaknyalah berprilaku dengan etika yang benar, agar dapat meraih kebahagiaan dunia-akhirat.
Walhasil, kenakanlah jilbab semata-mata atas dorongan ibadah dan taat kepada Allah swt., sehingga semuanya dapat dilakukan tanpa terasa menjadi beban. Dengan artian, jilbab bukan sekadar penutup aurat dan tubuh seorang muslimah. Lebih dari itu, jilbab juga sebagai pelindung dari prilaku dan perangai yang buruk. Ihdinâsshirâthal mustaqîm.

Posting Komentar

 
Top